Jumat, 17 Juni 2016

Sistem Penggajian Supir Taxi

TUGAS
SISTEM AKUNTANSI
SISTEM PENGGAJIAN SUPIR TAXI “KELOMPOK 12”
Dosen Pengampu :
Martinus Budiantara SE, M.Si.,Ak.,CA


                                                                                                    
Disusun oleh :
1.     Fatmah Nur Safitri             15061192
2.     Indah Novita Sari               15051193
3.     Ni Wayan Yulitasari           15061194
4.     Mutiara Iksani                    15061195
                                                                                    

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Jalan Wates Km. 10 Yogyakarta 55753 Telp. (0274)6498211, 6498212 Fax. (0274)6498213
2016

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN SUPIR TAXSI



A.          Kasus sistem penggajian supir taksi

Dalam sistem penggajian Taksi Blue Bird group dan Taxiku menggunakan sistem komisi tapi ada tambahan bonus kalau melewati target yang telah ditetapkan dan untuk Taksi Express serta Taksi Putra menggunakan Sistem Setoran dan juga Kepemilikan Mobil.
Rata-rata pendapatan untuk 1 shift adalah berkisar antara 200rb - 500rb (ini harga yg tersimpan di Argo) dikurangi dari uang bensin full maka rata-rata setor ke perusahaan taksi sebesar 100rb - 250rb per shift per taksi dan penghasilan bersih yang didapat oleh sopir taksi adalah dari 5 ribu - 150rb.
Berapa jam sih mereka berada dibalik setir? Dalam jam kerja di perusahaan taksi ada istilah :
Pagi (jam 04.00 - 01.00),
Semi (13.00 - 09.00),
Kalong (15.00 - 13.00)
Jadi rata-rata 20 jam pershift.
Serta ada istilah 2.1 (2  hari kerja, 1 hari libur), 3.1 (3 hari kerja, 1 hari libur).
Pertanyaannya adalah Untuk jam kerja yang sedemikian lama tersebut dan mempunyai resiko tinggi hanya mendapatkan penghasilan yang kurang dari cukup, apakah wajar?
B.           Penyelesaian Kasus
                                                       
Penghasilan supir taksi secara umum dibagi menjadi 2, yaitu :
1.      Sistem komisi
           Dalam sistem ini pendapatan supir disesuaikan pendapatan seluruhnya lalu dipotong 30% untuk penghasilan supir dan 70% masuk menjadi kas perusahaan (berapapun peghasilannya akan tetap seperti itu). Tidak ada nominal tertentu dan tidak ada kewajiban untuk mengumpulkan uang sebanyak yang ditentukan (tidak ada target). Sekehendak sopir mencari uang sistem ini terikat pada argo general yang terpusat dikantor utama supaya tidak ada penyelewengan penipuan memainkan argo. Biasanya perusahaan yang menggunakan sistem ini adalah taksi yang mobilnya keluaran baru, supir yang bisa ganti-ganti mobil dan tentu fasilitas lebih nyaman.
2.      Sistem Setoran
           Dalam sistem ini supir harus mengejar setoran pada angka ± Rp 300.000,- per hari selama beberapa tahun, biasanya 5-6 tahun yang disesuaikan dengan harga mobil. Sistem flat ± Rp 300.000,- per hari selama 6 tahun menjadi kewajiban, jika sudah memenuhi waktu yang ditentukan maka supir mempunyai hak atas mobil tersebut flat nomor kuning diganti menjadi hitam, pertanda mobil menjadi milk pribadi, supir wajib konsisten untuk memenuhi angka ± Rp 300.000,- per hari. Keuntungan dan kerugian tergantung pada usahanya.

C.        Unit yang terkait dengan sistem penggajian dan pengupahan supir taxsi 
1.      Bagian pencatat waktu.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
2.      Bagian gaji dan upah
Bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar gaji dan upah diserahkan oleh pembuat daftar gaji dan upah kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji dan upah.
3.      Bagian akuntansi
Bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian dan pengupahan berada ditangan bagian utang, bagian kartu biaya, dan bagian jurnal.
4.      Bagian kasa
Berfungsi untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukan ke dalam amplop gaji dan upah tiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.
5.      Bagian jurnal, buku besar dan laporan
Berfungsi untuk mencatat gaji dan upah dalam jurnal umum.
6.      Bagian kartu persediaan dan kartu biaya
Berfungsi untuk mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu jam kerja (untuk tenaga kerja langsung pabrik).

D.        Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan supir taxsi 
1.      Kartu jam hadir
Merupakan dakumen yang digunakan oleh Bagian Pencatat waktu untuk mencatat jam hadir tiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang dicap dengan mesin pencatat waktu.
2.      Daftar hadir
Merupakan daftar yang menyertakan seseorang pada setiap kartu hadir
3.      Rekapitulasi daftar hadir
Dokumen ini beisi ringkasan dari kehadiran karyawan yang terdapat pada daftar hadir.
4.      Surat pemberitahuan gaji
Dokumen ini berisi berapa gaji yang didapatkan karyawan beserta bonus dan potongan-potongan lainnya.
5.      BKK (Bukti Kas Keluar)
Bukti Kas Keluar adalah dokumen yang berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi (bagian) akuntansi kepada fungsi (bagian) kas besar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
6.      Cek
Merupakan perintah tertulis nasabah kepada bank untuk menarik dananya sejumlah tertentu atas namanya atau atas unjuk.
7.      Amplop gaji
Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada tiap karyawan, dalam amplop, gaji dan upah. Di halaman, muka amplop gaji dan upah tiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan, jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

E.        Catatan yang digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan supir taxsi

1.      Kartu penghasilan karyawan
Merupakan catatan mengenai penghasilan dan berbagai potongannya yang diterime oleh tiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar, penghitungan PPh posal 21 yang menjadi beban tiap karyawan. Di samping itu, kartu penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. Dengan tanda tangan pada kartu penghasilan karyawan ini, tiap karyawan hanya mengetahui gaji atau upahny sendiri, sehingga rahasia penghasilan karyawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan yang, lain.
2.      Register BKK
Merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh Bagian utang kepada Bagian Kasa, berdasarkan infomasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari Bagian Gaji dan Upah.
3.      Jurnal umum
Dalam pencatatan, gaji dan upah ini jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam tiap departemen dalam perusahan
4.      Register cek
Catatan yang digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dana kas kecil
5.      Kartu biaya
Catatan ini digunakan untuk. mencatat biaya tenaga kerja tiap departemen dalam perusahaan, Sumber informasi untuk pencatatan dalarn kartu, biaya ini adalah jurnal umum atau rekap daftar gaji dan upah.

F.         Flowchart sistem penggajian dan pengupahan supir taksi












G.       Prosedur penggajian dan pengupahaan supir taxsi

1.       Bagian Pencatat Waktu
a.      Mencatat waktu hadir tiap karyawan dalam  kartu jam hadir.
b.     Membuat daftar hadir karyawan atas daser kartu jam hadir.
c.      Mengerahkan daftar hadir dilampiri dengan kartu jam nadir ke Bagian Gaji dan Upah.
2.       Bagian Gaji dan Upah
a.       Menerima daftar hadir dilampiri dengan kartu jam hadir dari bagian pencatat waktu
b.      Membuat daftar gaji atas dasar surat keputusan mengenai jabatan atau tarif upah karyawan, dan berbagai surat keputusan yang lain, yang dikeluarkan oleh bagian kepegewaian dan daftar hadir dari bagian pencatat waktu. Jika karyawan tidak mengalami perubahan pangkat atau galongan gaji, data gaji karyawan yang tencantum dalmr daftar gaji bulan yang lalu dapat dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji bulan kini.
c.       Membuat rekapitulasi gaji tiap departemen dan membuat surat pemberitahuan gaji untuk tiap karyawan.
d.      Mencatat penghasilan karyawan dalam kartu penghasilan karyawan berdasar data dalam daftar gaji.
e.       Mengirimkan daftar gaji (2 lembar), rekap daftar gaji (2 lember), surat pemberitahuan gaji dan kartu penghasilan karyawan ke bagian utang
f.       Menerima bukti kas keluar lembar 3 dilampiri dengan daftar gaji lembar 2 yang telah dicap lunas dan kartu penghasilan karyawan dari bagian kas
g.      Mengarsipkan bukti kas keluar dan daftar gaji menurut tanggal.
h.      Mengarsipkan kartu penghasilan karyawan menurut abjad nama karyawan.
3.       Bagian Akuntansi
a.       Menerima daftar gaji (2 lembar), rekap daftar gaji (2 lembar), surat pemberitahuan gaji, dan kartu penghasilan karyawan dari bagian gaji dan upah.
b.      Membuat bukti kas keluar 3 lembar atas dasar daftar gaji
c.       Mencatat bukti kas keluar dalam register bukti kas keluar. Jurnal yang dibuat dalam register kas kelua
d.      Mendistribusikan bukti kas keluar, dan dokumen pendukungnya sebagai berikut:
·          lembar 1 dan 3 diserahkan ke Bagian Kaso, dilampiri dengan daftar gaji lembor 1 dan 2, rekap daftar gaji lembar 2, surat pemberitahuan gaji, dan kartu penghasilan karyawan.
·          lembar 2diserahkon ke Bagian Jurnal, Buku Besar, don Laporan, dilampiri dengan rekap daftar gaji lembar ke 1.
e.       Menerima bukti kas keluar lembar 1 dari Bagian Kaso, dilampiri dengan daftar gaji lembar 1 dan rekap daftar gaji lembar 2. Semua dokumen tersebut telah dicap “lunas” oleh Bagian Kaso setelah pembayaran selesai dilakukan.
f.       Mencatat nomor cek yang tercantum dalam bukti kas keluar lembar 1 ke dalam register bukti kas keluar.
g.      Mengerahkan bukti kas keluar lembar 1 ke Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporon, dilampiri dengan daftar gaji lembar 1 dan rekap daftar gaji lembar
4.       Bagian Kasa
a.       Menerima bukti kas keluar lembar 1 dan 3 dari Bagian Utang, dilampiri dengan daftar gaji lembar 1 dan 2, rekap daftar gaji lembar 2, surat pamberitahuan gaji, dan kartu penghasilan karyawan.
b.      Mengisi cek sejumlah uang yang tercantum dalam daftar gaji, dan memintakan tandatangan atas cek dari pejabat yang berwenang (misalnya dari Direktur Keuangan).
c.       Menguangkan cek ke bank.
d.      Memasukkan uang gaji dan surat pernberitahuan gaji ke dalam amplop gaji tiap-tiap karyawan.
e.       Membagikan amplop gaji (yang didalamnya terdapat uang gaji dan Surat pemberitahuan gaji) kepada karyawan uang berhak.
f.       Meminta tanda tangan sebagai bukti penerimaan gaji dari karyawan pada kartu penghasilan karyawan
g.      Membubuhkan cap lunas pada bukti kas keluar lembar 1 dan 3, daftar gaji lembar 1 dan 2, rekap daftar gaji lembar 2.
h.      Mendistribusikan bukti kas keluar sebagai berikut:
·         Lembar l:     diserahkan ke Bagian Utang,  dilampiri dengan daftar gaji lemmbar 1 dan rekap daftar gaji lembar 2
·         Lembar 3:     diserahkan ke Bagian Gaji dan Upah dilampiri dengan, daftar gaji lembar 2 dan kartu penghasilan karyawan.
5.       Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporan
a.       Menerima bukti kas keluar lembar 2 dari Bagian Utang, dilampiri dengan rekap daftar gaji lembar 1
b.      Mencatat bukti kas keluar tersebut dalam Jurnal umum, Jurnal Yang dibuat adalah:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya                      Rp. xx
Biaya Administrasi dan Umum                                  Rp. xx
Biaya Pemasaran                                                         Rp. xx
             Gaji dan Upah                                                             Rp. xx
c.       Menyerahkan bukti kas keluar lembar 2 dan rekap daftar gaji lembar 1 ke Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya.
d.      Menerima bukti kas keluar lembar 1 dari Bagian Utang dilampiri dengan daftar gaji lembar 1 dan rekap daftar gaji lembar 2.
e.       Mencatat bukti kas keluar lembar 1 ke dalam register cek. Jurnal yang dibuat dalam register cek ini adalah:
Utang Gaji dan Upah                          Rp. xx
                                     Kas                                                               Rp. Xx
f.       Mengarsipkan bukti kas keluar lembar, 1 dilampiri dengan daftar gaji lembar 1 dan rekap daftar gaji lembar 2 menurut nomor urut bukti kas keluar.
                               
6.       Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya
a.       Menerima bukti kas keluar lembar 2 dari Jurnal, Buku Besar, dan Laporan, dilampiri dengan rekap daftar gaji lembar1
b.      Mencatat bukti kas keluar dalam kartu biaya
c.       Mengarsipkan bukti kas keluar lembar 2 dilampiri dengan rekap daftar gaji lembar 1 menurut nomor urut bukti kas keluar.


Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

TUGAS
SISTEM AKUNTANSI
SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS “KELOMPOK 12”
Dosen Pengampu :
Martinus Budiantara SE, M.Si.,Ak.,CA


                                                                                                    
Disusun oleh :
1.     Fatmah Nur Safitri             15061192
2.     Indah Novita Sari               15051193
3.     Ni Wayan Yulitasari           15061194
4.     Mutiara Iksani                    15061195


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Jalan Wates Km. 10 Yogyakarta 55753 Telp. (0274)6498211, 6498212 Fax. (0274)6498213
2016



SISTEM KAS
Kas adalah harta lancar serta merupakan alat pertukaran atau alat pengukur dalam dunia usaha dan dunia perekonomian. Dalam neraca, kas merupakan aktivitas yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, yaitu paling sering mengalami mutasi. Dalam kehidupan sehari – hari uang kas merupakan untuk media pertukaran secara umum.
          Kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu-waktu. Pengertian lain dari segi akuntansi, yang dimaksud dengan kas adalah sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Berdasarkan pengertian kas di atas, dapat disimpulkan bahwa kas merupakan sesuatu yang dapat diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.
Sistem Kas terbagi menjadi 2 sistem, yaitu :
1.  Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
2.  Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

1.         SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
       
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutag yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Berikut ini merupakan pengertian mengenai sistem akuntansi penerimaan kas adalah :

   Menurut Mulyadi (2011:456)
        “Sistem akuntansi penerimaan kas adalah satu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan penerimaan kas dari penjualan rutin dan tidak rutin berdasarkan ketentuan-ketentuan dari perusahaan yang bersangkutan.”

   Menurut Abdul Halim (2010:3)
        “Sistem akuntansi penerimaan kas meliputi serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, peringkasam transaksi dan kejadian keuangan hingga pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan penerimaan kas.”
          Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas yaitu suatu jaringan prosedur yang menangani suatu pristiwa/kejadian yang mengakibatkan terjadinya penambahan uang dalam kas yang berasal dari penjualan tunai maupun piutang yang melibatkan bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain.
Penerimaan kas bisa berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari :
ü  Penjualan tunai
ü  Penjualan aktiva tetap
ü  Pinjaman baik dari Bank maupun dari Wesel
ü  Setoran modal baru
Tetapi penerimaan kas perusahaan berasal dari 2 sumber utama, antara lain :
1)      Penerimaan kas dari penjualan tunai
2)      Penerimaan kas dari piutang


v SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI

1)   PENGERTIAN
      Definisi menurut Mulyadi (2008:455), sumber penermaan kas teresar suatu perusahaan dagang adalah berasal dari transakasi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
a) Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
b)      Penerimaan kas dari penjualan tunai dlakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan penermaan kas.
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur, yaitu :
1. Penerimaan kas dari over-the-counter sale.
2. Prosedur peneriman kas dari cash-on delivery sale (COD sales).
3. Prosedur penerimaan dari credit card sale.
2)     FUNGSI/UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
1.      Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. Fungsi ini dipegang oleh bagian order penjualan.
2.      Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. Fungsi ini dipegang oleh bagian kassa.
3.      Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggungjawab menyiapkan barang yang disimpan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungs pengiriman.
4.      Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. Fungsi ini berada di bagian pengiriman.
5.      Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan pembuatan laporan penjualan. Fungsi ini dipegang oleh bagian jurnal.

3)     DOKUMEN YANG DPERLUKAN
Menurut Mulyadi (2011:464) dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut :
1.      Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.
2.      Bukti Penerimaan Kas
Dokumen ini berisikan jumlah kas yang diterima dari pelanggan.
3.      Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.

4)     CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai antara lain :
1.      Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan manajemen memerlukan informasi penjualan setiap jenis produk yang djualnya selama jangka waktu tertentu, dalam jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis produk guna meringkas informasi penjualan menurut jenis produk tersebut.
2.      Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber diantaranya dari penjualan tunai.
3.      Jurnal Umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.


5)     FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI


     



v SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG

1)     PENGERTIAN
Menurut Mulyadi (2008:493), menjelaskan bahwa untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan, sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang mengharuskan :
ü  Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindahbukuan melalui rekening bank (giro blyrt). Jika perusahaan hanya menerima kas dalam bentuk cek atas nama perusahaan, akan menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan. Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan.
ü  Kas yang diterma dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh.

Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui :
1. Melalui Penagih Perusahaan
2. Melalui Pos
3. Melalui Lock-Box-Collection Plan

2)     FUNGSI/UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
Fungsi atau unit kerja yang tekait dalam penerimaan kas dari piutang antara lain :
1.      Fungsi Bagian Piutang
Fungsi ini bertugas membuat catatan piutang, menyiapkan dan mengirimkan surat pernyataan piutang, dan membuat daftar analisa umur piutang setiap periode.
2.      Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab melakukan penagihan langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan dan untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
3.      Fungsi Kas/Kasa
Bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat atau dari fungsi penagihan. Serta bertanggungjawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.
4.      Fungsi Sekretariat
Bertanggung jawab menerima cek dan surat pemberitahuan dari debitur. Fungsi ini juga bertugas membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para debitur.
5.      Fungsi Bagian Akuntansi
Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dan menerima bukti setor dari bagian kasa.
6.      Bagian Pemeriksa Intern
Bertanggung jawab atas perhitungan uang kas yang ada di tangan fungsi
kas secara periodik.

3)     DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
Berkut ini dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pembuatan sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang :
1.      Surat Pemberitahuan (SP)
Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud pembayaran yang dilakukan. Surat pemberitahuan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirimkan oleh debitur melalui penagih perusahaan atau pos. Oleh perusahaan, dokumen ini dijadikan dokumen sumber dalam pencatatan berkurangnya piutang.
2.      Daftar Surat Pemberitahuan (DSP)
Merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat fungsi secretariat atau fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari piutang perusahaan dilaksanakan melalu pos, fungsi secretariat bertugas membuka amplop surat dan memisahkan surat pemberitahuan dengan cek serta membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima setiap hari.
3.      Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Dokumen ini dibuat rangkap 3 dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas piutang ke bank.
4.      Kuitansi
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan pambayaran utang mereka. Kuitansi sebagai tanda penerimaan kas yang dibuat dalam sistem perbankan yang tidak mengembalikan cancelled check kepada check insuer.

4)     CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN
Catatan akuntansi dalam sistem ini, antara lain :
a.      Jurnal Penerimaan Kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat adanya penerimaan kas yang berasal dari pelunasan para debitur.
b.      Kartu Piutang (Buku Besar Piutang)
Catatan ini merupakan kartu piutang atau buku besar yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debitur.

5)     FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG
a.     Melalui Penagih Perusahaan




                 


b.    Melalui POS

                   


c.      Melalui Lock-Box Collection Plan

         
        



2.     SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS

Berikut ini merupakan Pengertian mengenai Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas menurut para ahli adalah :
      Menurut Muyadi (2011:509) :
      “Sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan.”
      Menurut James A Hall (2009:201) :
      “Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah memproses pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh sistem pembelian.”
     
      Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi formulirk, catatan dan laporan yang dibuuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan.  
Sistem Akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan melalui dana kas kecil.

§  SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS DENGAN CEK

Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan menggunakan cek biasanya ditujukan untuk pengeluaran yang jumlah nominalnya besar.

1.      FUNGSI/UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
Unit organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1)     Fungsi Hutang
Fungsi ini menerima dokumen-dokumen dari bagian lain yang nantinya akan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti pengeluaran uang dan menyiapkan bukti pengeluaran uang.
2)     Fungsi Kasir/Kasa
Fungsi ini menerima bukti pengeluaran uang dari bagian utang, menuliskan besarnya uang yang harus dikeluarkan dalam cek dan memintakan tandatangannya kepada pejabat yang berwenang, serta memberikan cek kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek.
3)     Fungsi Akuntansi
Bagian akuntansi yang terkait dalam pengeluaran uang ini adalah bagian kartu persediaan dan kartu biaya serta bagian buku jurnal, buku besar dan pelaporan. Tugasnya yaitu menerima dari bagian utang lembar pertama bukti pengeluaran kas beserta bukti-bukti pendukung. Selain itu menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang beserta bukti-bukti pendukung ke dalam suatu file yang disebut dengan file bukti pengeluaran uang yang telah dibayar. Dalam menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang ini, sebelumnya diurutkan menurut urutan nomor urut bukti pengeluaran uang.
4)     Fungsi Pengawasan Intern
Bagian ini bertugas memverifikasi pengeluaran-pengeluaran uang ini, termasuk mengecek penanggungjawab dari pejabat-pejabat yang berwenang atas dan selama proses pengeluaran uang tersebut.

2.      DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
a.      Dokumen Pelengkap Pengadaan & Penerimaan Barang/Jasa (Dokumen Pendukung)
Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan untuk mendukung permintaan pengeluaran kas.
b.      Bukti Kas Keluar (BKK)
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. BKK ini juga dikirimkan kepada kreditur sebagai surat pemberitahuan dan sebagai dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.
c.      Cek
Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum dalam cek.
d.      Voucher/Permintaan Cek
Dokumen ini sebagai permintaan dari yang memerlukan pengeluaran kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas keluar.

3.      CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1)     Jurnal Pengeluaran Kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat segala pengeluran kas yang dilakukan oleh perusahaan. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal ini adalah faktur dari pemasok yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas.
2)     Register Cek
Register cek ini digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain.
3)     Jurnal Pembelian
Catatan ini digunakan untuk mencatat segala kegiatan pembelian perusahaan baik dilakukan secara kredit maupun tunai.
4)     Kartu Utang (Buku Pembantu Utang)
Catatan ini digunakan perusahaan sebagai catatan yang memerikan informasi secara rinci mengenai mutasi utang perusahaan kepada setiap kreditur.









4.      FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS DENGAN CEK DALAM ACCOUNT PAYABLE SYSTEM





§  SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
MELALUI DANA KAS KECIL

            Sistem dana kas kecil digunakan perusahaan jika terjadi pengeluaran dengan nominal kecil. Sistem ini dilakukan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance system) dan sistem saldo tetap (imprest system).
Penyelenggaraan dana kas kecil untuk pengeluaran kas dengan uang tunai dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu :
1.      Sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance system)
Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
·        Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.
·        Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.
·        Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.
2.      Imprest System
Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut:
·        Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Saldo rekening Dana Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo tersebut dinaikkan atau dikurangi.
·        Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal.
·        Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening Kas.

Dalam metode imprest system dan sistem saldo berfluktuasi, penyelenggaraan dana kas kecil dilaksanakan melalui tiga prosedur, yaitu :
1)     Prosedur pembentukan dana kas kecil
Pembentukan dana kas kecil dimulai dengan adanya surat keputusan dari direktur keuangan mengenai jumlah dana yang disisihkan ke dalam dana kas kecil dan tujuan pembentukan dana tersebut.
2)     Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil
Pengeluaran dana kas kecil dimulai dengan adanya permintaan pengeluaran dana kas kecil oleh pemakai yang ditujukan kepada pemegang dana kas kecil. Pemakai dana kas kecil berkewajiban mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil dengan membuat pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dalam formulir bukti pengeluaran kas kecil yang dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya.
3)     Prosedur pengisian kembali dana kas kecil
Jika dana kas kecil sudah menipis saldonya, pemegang dana kas kecil mengisi formulir permintaan pengisian kembali kas kecil. Formulir ini dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya dan dikirimkan ke Bagian Utang untuk diproses dalam pengisian kembali dana kas kecil.

1.      UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
Unit-unit yang terkait dalam sistem dana kas kecil ,antara lain :
a.      Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggungjawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dan pengisisan kembali dana kas kecil.
b.      Fungsi Akuntansi
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertnggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil, pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek,  pencatatan pengeluaran danakas kecil dalam jurnal pengeluaran  dana kas kecil (dalam fluctuating-fund-balance system), dan pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
c.      Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dngan otorisasi dari pejabat tertenyu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
d.      Fungsi Pemeriksaan Intern
Fungsi ini bertanggungjawab atas penghitungan dana kas kecil secara periodic dan pencocokan hasil penghitungan dengan catatan kas.
e.      Fungsi yang Memerlukan Pembayaran Tunai
Fungsi ini mengajukan permintaan untuk melakukan pembayaran tunai yang menggunakan dana kas kecil.

2.      DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
1)     Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam system dana kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dan pengisian dana kas kecil.
2)     Cek
Cek merupakan dokumen perintah kepada bank untuk melakukan pembayaran sejumlah uang kepada pihak / orang yang tercatum dalam dokumen tersebut.
3)     Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya.
4)     Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan kepada pemegang dana kas kecil. Dalam imprest system, bukti pengeluaran kas kecil dilampiri dengan dokumen pendukungnya yang disimpan dalam arsip oleh pemegang dana kas kecil untuk keperluan pengisian kembali dana kas kecil.
5)     Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada Bagian Utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil. Dalam imprest system, jumlah yang diminta untuk pengisian kembali dana kas kecil adalah sebesar jumlah uang tunai yang dikeluarkan sesuai yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas kecil yang dikumpulkan dalam arsip pemegang dana kas kecil. Sedangkan dengan fluctuating fund balance system, pengisian kembali dana kas kecil tidak didasarkan pada jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran kas kecil, namun sesuai dengan kebutuhan pengeluaran uang tunai yang diperkirakan oleh pemegang dana kas kecil.

3.      CATATAN YANG DIGUNAKAN
1.      Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat pngeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dan dalam pengisian kembali dana kas kecil.
2.      Register Cek
Catatan ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.
3.      Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil
Jurnal ini merupakan jurnal khusus untuk mencatat pengeluaran dana kas kecil sekaligus sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil. Jurnal ini digunakan hanya dalam sistem saldo berfluktuasi.


4.  FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS MELALUI DANA KAS KECIL